Monday, April 29, 2013

Kenangan Terindah Bersama KPI C

Sebuah tayangan yang mengingatkanku pada sebuah kebersamaan keluarga, tak akan ada duanya.
Just check this out




0 komentar:

Tuesday, April 23, 2013

Closing Dance Duta Mahasiswa GenRe DIY 2013

Dengan iringan musik ciptaan dari komposer yovie widianto, setiap orang bergoyang dengan indahnya,,, inilah yang membuat orang yang menyaksikannya akan terpana dan terpesona akan keindahan gerak tubuh yang sinkron dengan musik yang ada


0 komentar:

Monday, April 22, 2013

Gender Dalam Islam (Pernikahan Beda Agama)


Pengertian Gender
Gender adalah suatu konsep kultural yang berkembang dimasyarakat  yang berupaya membuat perbedaan peran, perilaku, mentalitas dan karakter emosional antara laki - laki dan perempuan (Women’s studies Encyclopedia).
Istilah gender berbeda dengan seks. Gender menunjukkan pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang mengacu sifat, pandangan, status, posisi, peran, dan tanggung jawab yang berbeda yang dikonstruksi secara sosial dan budaya berdasarkan pada perbedaan fisik antara keduanya (Riley, 1997).
Gender sesungguhnya sangat berbeda dengan seks, namun masih banyak orang yang tidak mengetahui perbedaannya secara pasti dan masih menganggap jika kedua istilah tersebut masihlah sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut sangatlah beda, gender adalah suatu peran dalam lingkungan / sosial yang diciptakan oleh budaya / kebiasaan dan dapat dirubah fungsinya. Sedangkan seks adalah suatu karunia tuhan berupa suatu yang bersifat biologis seperti penis pada laki-laki dan
Read More

0 komentar:

Thursday, April 11, 2013

Tugas Makalah Studi Agama Kontemporer


“Berbeda? Tak Mengapa!”
            Sebenarnya dalam mengerjakan tugas mata kuliah ini penulis masih agak bingung, kisah mana yang harus disampaikan. Karena sejak kecil hingga besar penulis sudah hidup dalam dunia yang bersifat homogen (sama/sejenis), maksudnya adalah semua orang yang hidup dilingkungan penulis semuanya adalah orang yang beragama islam (muslim / muslimah). Sehingga kehidupan yang terjadi terasa sama dan tidak ada sesuatu yang spesial.
            Namun, semenjak penulis memutuskan untuk pergi dari rumah guna menuntut ilmu dikota pelajar yaitu kota Yogyakarta, dari sinilah awal mula kehidupan keberagaman agama penulis bermula. Yakni disaat penulis mencari kosan untuk tempat tinggal sementara selama dijogja penulis mendapati kos yang masih kosong. Dan ternyata kos itu adalah sebuah kos yang berisi keberagaman, karena penghuninya yang tidak hanya berada dalam satu paham (heterogen). Memang, dalam kos ini mayoritas penghuninya adalah orang beragama islam namun juga ada yang bergama kristen. Dan kebetulannya lagi adalah penulis kebagian kamar yang posisinya tepat disamping kamar dari orang non-islam tersebut. Penulis tahu jika kamar disampingnya adalah beragama kristen setelah melihat sekejap gambar yang menghiasi kamar tersebut berupa gambar-gambar keagamaan, seperti gambar Yesus, kemudian ada juga lambang salib yang tertata rapi didindingnya.
            Penulis semakin tahu pasti setelah berkenalan dengan dia, namanya sebut saja John. Setelah bercakap-cakap, diketahui jika dia adalah mahasiswa salah satu Universitas Kristen terkemuka di Yogyakarta. Hidup bersama-sama dengan orang non-muslim kupikir akan menambah wawasan dan pengalaman hidup baru bagiku, karena dari dulu penulis hanya hidup bersama orang yang berkeyakinan sama terus. Ternyata hidup bersebalahan dengan John sama saja dengan hidup bersama teman kos yang lainnya yang muslim, semuanya terasa sama saja dimata penulis. Hanya saja ada sedikit perbedaan yang mendasar, apalagi kalau bukan masalah kepercayaan, namun itu tak menghalangi kami untuk bisa akrab dan berteman dengan baik.
            Hidup dalam keberagaman memberikan pemahaman baru bagi penulis, ternyata kita bisa hidup bersandingan tanpa ada suatu problem yang berarti dengan orang yang berbeda keyakinan dengan apa yang kita percayai.
            Pengalaman selanjutnya yang cukup berkesan dalam hidup penulis adalah ketika penulis berhasil mengikuti lomba dan masuk finalis “DUTA MAHASISWA GENRE D.I. YOGYAKARTA 2013” mengapa ini berkesan? Sama seperti alasan dalam paragraf diatas yakni sebelumnya yang hidup dalam keadaan sama tiba-tiba harus hidup bersama orang yang berbeda keyakinan. Bagaimana tidak, dalam proses pembekalan sebelum hari H Grand Final dilaksanakan di tempat yang benar-benar bagiku, yakni bertempat di UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana) karena kampus inilah yang kebetulan menjadi tuan rumah untuk Duta Mahasiswa tahun 2013.
            Dalam perjalanannya aku menemukan sangat banyak pengalaman menarik didalamnya, misalnya saja, ketika sudah mendengar suara adzan maka panitia yang notabennya adalah orang non muslim segera menghentikan aktifitasnya dan menunggu adzan hingga selesai untuk melanjutkan aktifitasnya. Aku tercengang dengan kejadian itu, ternyata mereka sangat menghargai perbedaan agama dan memberikan toleransi yang luar biasa terhadap penganut agama islam.
Tidak hanya itu saja yang menarik, ketika sudah masuk waktu sholat, merekapun tak canggung untuk mengingatkan kita sebagai umat mulsim untuk solat dan memberikan waktu kepada kita untuk melakukannya. Saat orang-orang muslim akan menunaikan ibadah sholat ini juga unik, setahuku dikampus yang berbasis agama kristen sudah barang tentu tidak ada yang namanya mushalla atau bahkan masjid. Benar saja, lantas dimanakah kami harus melaksanakan sholat? Apakah harus pergi menuju menuju masjid yang letaknya cukup jauh? Aku pikir itu akan sangat membuang-buang waktu saja, toh waktu yang diberikan kepada kami juga tidak terlalu cukup kami kesana. Panitia dari UKDW ternyata sudah menyiapkan hal tersebut, ruangan BEM ditata & disulap sedemikian rupa hingga layak untuk dijadikan tempat sholat sementara. Ini untuk kedua kalinya aku terheran dan terkesan terhadap apa yang mereka lakukan kepada kami. SubhanAllah. Aku terkesima melihat kejadian tersebut, entahlah rasanya seperti seseorang yang spesial saja, gumamku dalam hati. Ini berbeda sekali dalam pikiranku sebelumnya, aku menghawatirkan bagaimana aku bisa sholat di kampus yang aku yakin tidak ada mushollanya? Namun pikiran itu langsung hilang dan sirna sesaat setelah itu, meskipun sholat berdampingan dengan gambar Yesus dan salib yang menghiasi ruangan tapi tak apalah bagiku, yang penting aku berniat untuk menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Kesimpulan !
Dari uraian ringkas kisah hidup keagamaan diatas, penulis menyimpulkan beberapa hal yang setidaknya dapat menjadi pembelajaran bagi orang-orang khususnya penulis itu sendiri. Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
  1. 1.      Hidup bersama orang yang berlainan keyakinan dapat berjalan dengan nyaman dan baik asal ada toleransi dari keduanya.
  2. 2.      Toleransi keagamaan sangat penting bagi kelangsungan kehidupan yang damai, nyaman, tertib dan harmonis. Tanpa adanya toleransi antar umat beragama akan terasa sulit untuk bisa membina perdamaian antar umat berama.
  3. 3.      Toleransi dapat terwujud jika seseorang telah mempunyai rasa untuk menghargai keyakinan orang lain tanpa adanya perasaan merasa paling benar sendiri.
  4. 4.      Hidup bersama orang yang berbeda agama lebih menambah warna dalam kehidupan seseorang, asal hidup dalam keadaan yang damai dan saling menghargai.

0 komentar:

Tuesday, April 9, 2013

Simbolisme Dalam Agama (Islam)


Sebelum membahas telalu jauh soal simbol-simbol yang ada pada suatu agama, terlebih dahulu sebaiknya kita membahas apa itu bahasa.  Bahasa merupakan sebuh kode atau sistem simbol yang kita gunakan untuk membentuk  pesan-pesan verbal. Kita dapat mendefinisikan bahasa sebagai sistem produktif yang dapat dialih-alihkan dan terdiri atas simbol-simbol yang sangat cepat lenyap (rapidly fading), bermakna bebas ( arbitratry), serta dipencarkan secara kultural ( Hockett, 1977).  Dari pengertian diatas dapat diketahui jika bahasa yang notabennya adalah dasar dari suatu budaya tidak dapat lepas dari yang namanya simbol, kemudian apakah simbol itu? Simbol adalah segala sesuatu yang dapat merepresentasikan suatu hal dengan suatu bentuk. Dan hakikat dari bahasa adalah simbol, karena kita tahu bahwa bahasa itu terdiri dari bahasa verbal dan bahasa non verbal, bahasa verbal sendiri diketahui jika berisikan huruf-huruf dan huruf adalah simbol. Apalagi bahasa non verbal yang malahan sudah banyak diketahui jika bahasa ini adalah suatu simbol yang digunakan dalam berbahasa.
            Simbol adalah suatu makna, sedangkan makna adalah suatu yang membutuhkan penafsiran / penterjamahan. Mengapa? Karena suatu simbol jika tidak memiliki arti maka itu sama saja dengan tidak ada fungsinya, seperti contohnya adalah ketika kita sedang mengangguk itu mengartikan jika paham ataupun setuju, namun jika orang yang kita ajak bicara tidak tahu apa arti dari anggukan kita maka komunikasi yang terjadi tidaklah efektif. Jadi dalam menafsirkan suatu makna diperlukan suatu kesepakatan untuk mengartikannya. Karena dengan memiliki kesamaan dalam menafsirkan suatu simbol, akan memudahkan seseorang untuk berkomunikasi bersama orang lain, akan tetapi jika penafsiran dari suatu simbol berbeda satu dengan yanag lainnya yang terjadi adalah perbedaan akan suatu makna dapat menjadikan komunikasi yang berlangsung berbeda maksudnya (tidak efektif). Simbol merupakan bagian dari budaya.
            Kemudian dalam hubungannya simbol dalam agama. Setiap agama memang mempunyai simbol ataupun ciri khasnya masing-masing. Mulai dari agama kristen yang mempunyai simbol khas seperti gereja dan salib, sedangkan agama hindu punya juga simbolnya sendiri yakni memiliki sebuah candi. Banyak sekali simbol-simbol yang berasal dari sebuah agama.
            Dalam Islam sendiri pun punya beberapa simbol yang melekat dan menjadi ciri khas, contohnya saja ada masjid, kerudung (untuk muslimah),dan ada lambang bulan sabit dan bintang yang juga diidentikkan dengan agama islam ini. Selain hal-hal tersebut simbolisasi dalam islam juga beraneka ragam, misalnya pesan agama dalam Alquran yang merupakan teks (teks adalah simbol) yang perlu sebuah penafsiran hingga melahirkan ilmu tafsir dan fiqih. Simbolisme dalam agama menurut hemat penulis adalah hal yang cukup penting, karena dapat dijadikan sebagai ciri khas ataupun jati diri suatu agama agar ada pembeda / hal yang membedakan satu agama dengan agama lain.

by :
 Asyhari Amri
            

0 komentar:

Monday, April 8, 2013

Keluarga Duta Mahasiswa GenRe DIY 2013

Aku sangat senang pada kalian semua, aku bahagia bisa mengenal kalian. selama bebrapa hari bersama aku serasa telah mempunyai keluarga baru.ya keluarga Duta Mahasiswa GenRe DIY 2013.apalagi saat bersama kita menari opening,,,rasanya seperti pergi kesuatu tempat dan bisa mengeluarkan segalanya disana.
Banyak orang berpikir ini sebuah kompetisi, ya memang benar ini kompetisi. Namun bagiku ini tidakklah seperti kompetisi yang ada diluaran sana ,, ini sebuah pencarian jati diri dan penemuan sebuah pengalaman dimana aku dapat merasa sebuah keluarga baru.

sebelumnya aku ucapkan selamat kepada Ikhsan & Caca yang berhasil menjadi yang terbaik dalam ajang ini,, "i'm so proud of you guys"

2 komentar:

Anak Ajaib Fatin Shidqia



Fatin memang salah satu bakal calon penyanyi terbaik yang dimiliki indonesia, bagaimana tidak? suaranya yang merdu dan punya ciri khas tersendiri akan membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan setuju untuk berkata bahwa dia adalah anak yang istimewa...

0 komentar:

Saturday, April 6, 2013

Konsep Gender Dan Permasalahnnya


Pengertian Gender
Gender adalah suatu konsep kultural yang berkembang dimasyarakat  yang berupaya membuat perbedaan peran, perilaku, mentalitas dan karakter emosional antara laki - laki dan perempuan (Women’s studies Encyclopedia).
Istilah gender berbeda dengan seks. Gender menunjukkan pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang mengacu sifat, pandangan, status, posisi, peran, dan tanggung jawab yang berbeda yang dikonstruksi secara sosial dan budaya berdasarkan pada perbedaan fisik antara keduanya (Riley, 1997).
Gender sesungguhnya sangat berbeda dengan seks, namun masih banyak orang yang tidak mengetahui perbedaannya secara pasti dan masih menganggap jika kedua istilah tersebut masihlah sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut sangatlah beda, gender adalah suatu peran dalam lingkungan / sosial yang diciptakan oleh budaya / kebiasaan dan dapat dirubah fungsinya. Sedangkan seks adalah suatu karunia tuhan berupa suatu yang bersifat biologis seperti penis pada laki-laki dan vagina pada perempuan, dan itu bersifat permanen dan tidak dapat dirubah fungsinya.
            Saat ini memang banyak sekali orang yang tertarik untuk membahas gender, mulai dari kalangan akademisi, para pemuka agama, pemerintah, masayarakat umum dll. Banyak kalangan yang menganggap bahwa isu kesetaraan gender itu suatu hal yang perlu untuk dijalankan dan benar-benar dilakukan secara adil. Dalam islam pun Allah melalui Alquran telah mengajarkan terhadap kita untuk berbuat adil terhadap siapapun, yang artinya adalah :
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, Memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
            Dari ayat tersebut sudah dapat dipahami jika Allah telah mengajarkan kepada kita untuk berbuat adil kepada siapapun. Dalam ayat tersebut sudah terlihat jelas jika apa yang diperintahkan Allah terhadap orang islam sangatlah berguna dan bermanfaat bagi semua orang. Tidak terkecuali kita juga harus berbuat adil terhadap perempuan, karena sesungguhnya perempuan dan laki-laki mempunyai hak peranan yang sama (kesetaraan gender). Agar tidak lagi terjadi hal yang disebut bias gender.

Contoh Kasus
            Penulis mendapati beberapa contoh kasus untuk permasalahan gender ini. Salah satunya contoh kasus yang berasal dari teman penulis sendiri, karena ada suatu alasan maka penulis tidak dapat menyantumkan nama teman tersebut. Ini mengenai orang tua teman penulis, yang akan berfokus pada ayah & ibunya. Kejadian ini mungkin sudah banyak yang mengalaminya, apakah memang sudah menjadi suatu budaya ataupun ada suatu peraturan yang mengikatnya sehingga seseorang melakukan hal tersebut, entahlah apa penyebabnya.
Contoh kasusnya adalah pada awalnya Ibu dari teman Penulis adalah seorang muslimah (orang islam perempuan), kemudian setelah itu dia berpaling dan pindah agama yang semula islam kemudian menjadi kristen. Kira-kira apa penyebabnya? Ternyata bukanlah hal yang cukup rumit, melainkan hal yang saya kira cukup sederhana. Yang membuat ibunya berpindah agama adalah hanya karena calon suaminya adalah kristiani. Dia pindah agama untuk memudahkan hubungan pernikahan mereka, dia berpikir jika mereka menikah dengan satu kepercaan akan memudahkan dan melancarkan hubungan mereka. Peristiwa ini menimbulkan beberapa pertanyaan, yaitu apakah harus seorang perempuan yang berpindah agama demi kelancaran suatu hubungan? Mengapa bisa demikian? Mengapa selalu perempuan yang lebih cenderung mengikuti untuk berpindah agama sesuai agama sang laki-laki. Kenapa laki-laki jarang untuk berbuat hal yang demikian?
Memang sudah diatur jika dalam hal HAM (Hak Asasi Manusia) seseorang telah diberikan hak kebebasan untuk memilih kepercayaan yang mereka yakini, tapi pada kenyataannya adalah banyak perempuan yang berpindah agama untuk mengikuti agama laki-lakinya. Bukankah sebenarnya para perempuan ini juga punya hak untuk menentukan agamanya sendiri, dan tidak harus menerima untuk mengikuti jejak dari agama pasangannya.
Analisa Permasalahan
            Sesungguhnya apa yang terjadi pada contoh kasus diatas telah terjadi pada beberapa orang, namun apakah kejadian tersebut dapat dibenarkan? Selain itu juga mengapa tidak laki-laki yang masuk agama perempuan? Tidakkah tidak ada peraturan ataupun undang-undang yang mengatur untuk seorang perempuan untuk mengikuti agama laki-laki?
            Banyak kerugian yang didapatkan perempuan dalam kasus tersebut, selain dicap ataupun dilabeli sebagai seorang yang murtadz (keluar dari agama islam) dia juga tidak dapat mempertahankan imannya. Berbeda jika dia dapat mempertahannkan imannya dan apalagi malah dapat membawa sang laki-laki masuk kedalam agama islam, selain mendapat pahala, penulis juga berpendapat jika tidak seharusnya perempuan yang selalu berubah agama, akan tetapi laki-laki juga harus mau untuk berubah tidak hanya sang perempuan.

2 komentar:

Wednesday, April 3, 2013

Pengalaman Religius Unik


TUGAS SAK
      Tugas ini merupakan salah satu yang cukup penting, yakni dapat memberikan mengungkapkan suatu yang menarik dari kisah religius seseorang. Disini penulis akan mencoba menulis sekelumit kisah religi yang menurutnya cukup penting dan berharga. Meskipun bagi sebagian orang kisah seperti yang akan saya paparkan terlihat sederhana atau sepele tapi bagi penulis ini adalah hal yang luar biasa.
            Kisah ini terjadi saat usiaku 16 tahun, kala itu aku masih duduk kelas 2 SMK didaerahku. Waktu itu jujur saja, aku adalah salah seorang yang takut akan hal-hal yang berbau kematian, misalnya jenazah, keranda dan keranda. Penyebab ketakutanku tidak lain adalah karena memang mungkin sudah terdidik sejak aku kecil jika hal-hal seperti itu memang mistik dan mengerikan,  padahal itu bukanlah hal yang mengerikan. Karena semua orang pasti akan mengalaminya bukan? Sebenarnya apa yang membuat kita takut akan hal tersebut? Aku pikir memang banyak orang yang mengajarkan jika jenazah, keranda bahkan kuburan adalah benda yang mistis dan mengerikan. Pada kenyataannya bukanlah demikan, itu hanya opini masyarakat yang kebetulan juga amini.
            Secara kebetulan dan akhirnya yang menjadikan aku sadar tentang kesalahpahamanku tentang hal-hal diatas adalah ketika nenekku meninggal dunia. Aku bukanlah orang yang berani untuk bahkan hanya sekedar menengok jenazah, namun realitanya sekarang yang meninggal adalah orang dekatku, mungkinkah aku tidak melihat wajahnya untuk terakhir kali? Aku terbayang, bagaimana jika orang tuaku yang meninggal? Akankah aku juga tidak melihat wajah mereka? Tentu tidak, dengan sekuat tenaga dan mental aku beranikan diri menyaksikan wajah nenekku yang sudah terbujur kaku dan biru. Ternyata tidak terjadi apa-apa, dan bukanlah suatu yang menakutkan. Aku mulai berani. Sesaat setelah itu akupun mengikuti proses memandikan jenazah beliau, walaupun sebentar tetap saja aku sudah bangga karena dapat menag dari rasa takut tersebut. Kemudian berbagai prosesi yang harusnya dilaksanakan terhadap seorang jenazah aku ikuti hingga akhir tanpa ada suatu keganjilan ataupun keanehan, dan akupun bersyukur au sudah tidak takut lagi.
            Memang kisah ini terlihat biasa, tapi bagi penulis ini adalah suatu loncatan besar dalam kehidupan beragamanya. Kita memang boleh takut terhadap mati, namun jangan takut berlebihan dengan hal-hal yang berkenaan dengan kematian.

0 komentar: