Wednesday, May 21, 2014

Pesan Terhadap Media Penyiaran Indonesia

               Dalam media penyiaran Indonesia terdapat beberapa kategori, yakni media penyiaran publik, media penyiaran swasta, dan media penyiaran komunitas. Masing-masing media mempunyai kriteria dan cirinya sendiri, bahkan setiap media mempunyai regulasi dan aturannya tersendiri.
            Pada dasarnya setiap aturan tentang media penyiaran yang ada saat ini sudah baik, karena didalamnya sudah terkandung berbagai unsur penting yang dibutuhkan dalam mengatur sebuah penyiaran. Namun, yang terjadi saat ini adalah dari pihak media sendiri yang tidak mengindahkan peraturan tersebut dan sering mengabaikannya. Komisi penyiaran indonesia (KPI) selaku pihak yang berwenang mengawasi dan memberikan hukuman, belum terlalu maksimal, itu terbukti dari banyaknya pelanggaran yang masih dilakukan oleh pihak media, ini juga menjadi bukti bahwa mungkin hukuman yang ada kurang maksimal.
            Yang parah dari media penyiaran Indonesia adalah banyaknya dan kuatnya dampak pemilik modal, terhadap berbagai isi dan jenis tayangan yang dihadirkan, yang semuanya tak lepas dari kepentingan si pemilik modal. Jadi media penyiaran Indonesia hendaknya bisa berimbang dan melakukan fungsi pokoknya, yakni hiburan, informasi dan pendidikan.

            Apalah arti sebuah media tanpa penonton, begitupun apalah arti penonton tanpa media, keduanya saling berkaitan erat, jadi cerdaskan keduanya dan semuanya akan menjadi lebih baik.

0 komentar:

KUATNYA DAMPAK MEDIA TERHADAP MASYARAKAT

KUATNYA DAMPAK MEDIA TERHADAP MASYARAKAT

Saat ini sebagian besar acara yang menghiasi layar televisi bersifat negatif dengan menampilkan hal-hal yang kurang layak untuk ditampilkan, contohnya saja progam acara yang hanya menampilkan sisi goyangan dan komedi tidak mendidik seperti YKS (Yuk Keep Smile) dan juga progam campur-campur. Namun, banyaknya penonton yang menyaksikan, menjadi ironi tersendiri, dikala acara yang ditampilkan tidak bermutu, akan tetapi masih banyak sekali yang menyaksikannya.
Dari banyaknya acara yang negatif, menurut penulis masih ada beberapa acara yang positif yang disuguhkan di TV. Lihat saja progam acara yang ada di metro tv, seperti “Kick Andy”, acara ini sangat menginspirasi bagi para penontonnya. Lihat saja berapa banyak orang yang menginspirasi yang diundang dalam talk show yang dibawakan oleh Andy Noya tersebut. Masyarakat juga menerima dengan cukup positif adanya keberadaan acara yang tampil satu minggu sekali itu.
Contohnya saja adik penulis yang bernama Aina Tsalisa yang masih berusia 10 tahun, saat menonton acara kick andy suatu ketika, saat itu tamu yang dihadirkan adalah seorang anak yang kurang mampu dan harus bekerja keras hanya untuk berangkat kesekolah, namun mampu memberikan prestasi yang luar biasa, dari situ Lisa sebutan adik penulis, mendapat seperti suntikan semangat, bahwa orang yang harus berjuang di tengah pedalaman dengan segala keterbatasan, mampu berprestasi dengan cukup cemerlang. Lisa menjadi semakin terpacu untuk berprestasi disekolah, ia pernah berkata, orang yang untuk berangkat sekolah saja harus berjalan jauh dipagi hari demi sebuah ilmu, bisa seperti itu, apalagi dia yang sekolahnya dekat, jalan yang dilalui juga gampang masak bisa kalah sama anak itu.
Dari pengalaman tersebut, penulis menjadi berpikir jika memang peran media sangat kuat dalam mempengaruhi masyarakat. Masih banyak sekali contoh yang dapat ditimbulkan oleh media melalui berbagai macam acara yang disuguhkannya. Misalnya saja pada beberapa saat yang lalu, saat acara smackdown masih sedang booming di kalangan masyarakat, lihat saja seberapa besar dampak yang ditimbulkannya. Bahkan hingga mengakibatkan kematian seorang anak karena mempraktekkan kegiatan smackdown tersebut bersama temannya.
Media juga sangat besar peranannya dalam membentuk opini dalam masyarakat, apalagi dalam kaitannya dengan kehidupan politik saat ini. politik yang cukup ramai dibicarakan oleh sebagian besar masyarakat saat ini adalah politik pencitraan, dimana ada orang yang sering muncul di media dengan berbagai macam cara, hanya untuk sekedar nampil dan bisa dilihat oleh masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat mampu melihat apa saja yang telah ia kerjakan, dan berharap agar masyarakat mampu mencap dirinya tersebut sebagai figur yang baik dan berkualitas. Hal tersebut juga yang cukup menjadi ironi di pertelevisian Indonesia saat ini, yakni ada sebagian TV yang dikuasai oleh orang-orang politik, yang pastinya dalam setiap acaranya menampilkan sosok figur pemilik media itu sendiri dengan durasi dan tampilan yang seolah memang dia sangat baik, kita memang tidak tahu sebenarnya. Namun setidaknya, masyarakat seharusnya dapat mengamati tentang media tersebut, karena dikhawatirkan akan mudah larut begitu saja terhadap pemberitaan media yang punya kepentingan tersebut.
Media dalam kehidupan bernegara merupakan lembaga informasi dan juga lembaga pengawas kebijakan dari pemerintah. Seharusnya dalam setiap kebijakan yang diambil, media ada untuk menganalisa dan juga mengkritisi jika memang kebijakan tersebut kurang pas untuk masyarakatnya, dan mampu memberikan beberapa tawaran solusi kepada pemerintah melalui keluh kesah dari masyaraktnya.

Media penyiaran merupakan lembaga yang seharusnya juga mampu memberikan tayangan edukatif dan tidak hanya semata hiburan saja. Tapi pada kenyataannya memang sudah ada beberapa acara yang memberikan edukasi dalam tayangan tersebut, lihat saja TV Edukasi, apakah penontonnya banyak? Jawabannya jika menurut penulis tidak, hal tersebut berdasarkan survey kecil-kecilan terhadap teman dan orang sekitar penulis, hampir semuanya berkata sama, yakni tidak suka menonton acara yang seperti itu. Mereka beranggapan jika acara semacam itu kurang menarik dan terkesan membosankan, padahal keuntungan dengan menyaksikan acara itu sangat banyak, terutama bagi anak-anak sekolah, karena didalamnya akan diajarkan berbagai macam mata pelajaran yang ada disekolah. Namun, kenyataannya masih sangaat banyak anak-anak yang tidak menyukai tayangan tersebut, dan lebih memilih acara yang hanya bersifat menghibur saja yang banyak menampilkan sisi negatif dari pada positifnya.

0 komentar: