Thursday, November 8, 2012

Materi Nasionalisme PKn


Pembahasan Masalah


  1. Bagaimana toleransi yang bercorak ketimuran yang dijiwainilai-nilai pancasila menurut Ir. Soekarno?
Sebelum kita terlalu jauh membahas soal ini, akan lebih baik jika hal pertama yang harus diketahui adalah apa itu toleransi, apa itu toleransi bercorak ketimuran menurut Ir. Soekarno. Pertama, apa itu toleransi, toleransi adalah kepedulian ataupun tenggang rasa yang dimiliki seseorang untuk bisa hidup bersama dalam kedamaian. Karena kehidupan dunia ini yang sangat pluralitas bisa dibayangkan jika tidak ada toleransi maka yang terjadi hanyalah konflik dan perselisihan.
Hamper semua orang sepakat jika bangsa timur adalah suatu bangsa yang memiliki rasa toleransi tinggi, kemudian juga bangsa timur terkenal dengan rasa sosial cukup tinggi, maka dari itu Ir. Soekarno mengembangkan toleransi yang bercorak ketimuran untuk membangun identitas nasional. Makna nilai pancasila :
a)      Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b)      Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c)      Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..
d)      Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e)      Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

Bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis multi dimensi dan krisis identitas, nampaknya semua pihak khususnya pemerintah perlu untuk lebih membumikan kembali ajaran dan nilai – nilai agung yang dikandung Pancasila. Mengingat generasi muda yang notabene akan menjadi penerus tongkat estafet perjuangan mulai ikut terseret derasnya arus globalisasi dan mulai meninggalkan warisan luhur nenek moyang yang menjadi roh dari Pancasila itu sendiri.
  1. Bagaimana nilai dan norma yang sedang berkembang dimasyarakat dalam kaitannya dengan identitas nasional?
Apa itu nilai? Sebelumnya harus terlebih dahulu diketahui apa artinya, nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Ciri-ciri nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut :
·       Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia
·       Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen)
·       Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai
Kemudian yang juga harus diketahui adalah apa arti identitas nasional itu sendiri. Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang meleket pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun non fisik, seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Dalam pengertian lain kata national merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok dalam benuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Jadi “Identitas Nasional” adalah suatu kelompok yang memiliki cirri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Jadi, setelah kita mengetahui pengertian diatas maka untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana nilai dan norma yang sedang berkembang dimasyarakat dalam kaitannya dengan identitas nasional? Nilai yang sedang berkembang dimasyarakat adalah norma gotong royong, yakni ketika semua masyarakat melakukan suatu hal secara bersama sama secara tidak langsung ini menghasilkan suatu persatuan, dengan seperti itu maka identitas nasional akan mudah terlihat dan akan sangat kuat efeknya.
  1. Mengapa pengembangan kebudayaan dikatakan bisa untuk membina dan mengembangakan identitas nasional?
Karena kebudayaan adalah salah identitas nasional kita, budaya sebagai pemersatu kita. Sebagai contoh kain batik, orang sudah paham jika kain batik adalah kain yang merupakan ciri dari orang Indonesia, maka dari itu sangatlah penting peran kebudayaan untuk bisa mengembangkan identitas nasional. Faktor-faktor pembentuk identitas nasional :
·         Primordialisme
·         Keagamaan (sakralitas Agama)
·         Pemimpin Bangsa
·         Sejarah Bangsa
·         Perkembangan Ekonomi

0 komentar: