Jogja Kini Sepi
Siapa yang tak mengenal kota satu
ini. Kota Yogyakarta. Kota dengan seribu satu julukan, mulai dari kota pelajar,
kota budaya, kota wisata, kota sejarah, kota pendidikan, dan lain-lain.
Dijuluki kota wisata, tentu saja terdapat banyak tempat menarik untuk
dikunjungi. Sebut saja pantai Parangtritis yang sudah menggaung hingga
mancanegara akan keindahannya. Ada lagi suatu jalan yang tak akan pernah sepi,
Malioboro namanya, tempat dimana berbagai macam pernik benda dijual. Para
wisatawan yang datang tidak hanya berwisata belanja pakaian batik, belangkon
dan sebagainya ditempat ini, melainkan juga bisa berwisata sejarah pula, dimana
ada gedung tua yang merupakan salah satu saksi sejarah bangsa dan negara ini.
Untuk urusan kota pendidikan, tidak perlu kiranya dijelaskan. Deretan Perguruan
Tinggi seperti Universitas-Universitas, Institut Dan Sekolah Tinggi yang seakan
berbaris dan menghiasi setiap sudut kota ini. Mulai dari yang negri hingga
swasta. Dari yang murah hingga mahal, dari yang sederhana hingga yang istimewa
semuanya ada dan lengkap bin komplit.
Menjadi kota Pendidikan dengan
sederet Perguruan Tinggi, mengundang banyak para pelajar dari dalam dan luar
negri untuk menuntut ilmu dikota gudeg ini. Setiap memasuki tahun ajaran baru
akademik, ribuan orang berduyun-duyun datang kejogja, sebutan akrab tempat ini.
Dengan berbagai alasan mereka datang, mungkin karena ada Perguruan Tinggi
impiannya ada disini, namun masih banyak lagi yang beralasan tidak hanya itu.
Mereka berpikir tentang akan indah dan nyamannya tinggal disini. Bisa belajar
sambil berwisata menurut mereka. Diluar apa alasan mereka datang kemari,
intinya adalah jogja selalu diisi oleh berbagai macam kalangan mahasiswanya.
Bayangkan saja, dari ratusan perguruan tinggi yang ada dapat menampung berapa
puluh ribu mahasiswa dan mahasiswi baru. Ini memang menguntungkan bagi para
Bapak atau Ibu kost untuk menawarkan berbagai paket kamar kostannya.
Namun, itu terjadi saat awal tahun
baru akademik. Disaat sekarang ini yang adalah waktu liburan semester, apa yang
terjadi? Keadaan jogja sedikit berubah. Banyak dari mahasiswanya yang pulang
kampung. Memang tidak semuanya, tapi yang pulang dan yang tidak dapat
dipastikan jika yang pulang lebih mendominasi dari pada yang tidak. Mereka
memanfaatkan libur semester untuk berlibur bersama keluarga dikampung halaman,
atau sekedar melepas penat setelah enam bulan berjibaku dengan bangku kuliah.
Dari sekian banyak yang pulang tersebut yang membuat jogja seakan sepi.
Pada hari perkuliahan aktif sudah pasti
tampak aktifitas para mahasiswa sejak pagi hari. Depan kamar mandi kostan telah
terlihat ada yang mengantri untuk mandi. Jalanan mulai diisi oleh macam-macam
kendaraan, mobil, motor, sepeda, bahkan para pejalan kaki. Semua itu terlihat
biasa saja, dan menjadi santapan sehari-hari. Ada yang lari tergesa-gesa
ketempat rental printer, hmm mungkin karena sudah ditunggu dosennya. Makalah
yang harus dikumpulkan. Tapi kini, semua itu sirna. Kemanakah mereka? Aku rindu
semua peristiwa itu.
By
: Arry Potterz
bagus, lanjutkan lagi... terus digali
ReplyDeleteokey,,mkasih ya atas sarannya,,kira2 yang kurang apanya ki???
ReplyDelete