Monday, February 25, 2013

Input KRS (stress)


KRS Stress
            Input KRS, begitulah peristiwa musiman ini disebut. Peristiwa yang hanya ada enam bulan sekali atau lebih tepatnya tiap semester, memang sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah apa saja yang dikehendakinya disemester depan. Begitupun juga dengan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada masa KRS semester ini semua mahasiswa dibuat sibuk dengan kegiatan ini. Khususnya adalah bagi mahasiswa baru angkatan 2012, mereka yang notabennya tidak mengetahui secara detail bagaimana langkah-langkah tahapan yang harus dilakukan dalam kegiatan ini.
            Semua bingung tak terkecuali aku dan teman-teman kelasku yakni KPI C angkatan 2012. Memang ini adalah kali pertama untuk kami, dan ini yang malah membuat bingung. Ketidak tahuan ditambah dengan kegelisahan, campur aduk rasanya. Namun,
Read More

2 komentar:

Wednesday, February 20, 2013

Puisi PENGEMIS TUA


PENGEMIS TUA
Karya Ata
Pengemis tua
Berjalan terlunta-lunta
Tanpa saudara
Bibirnya gemetar
Memohon belas kasihan
Pada semua orang
Ketika ia kuberi
Sepotong roti
Matanya berkaca, mulutnya berucap lirih
Terima kasih

0 komentar:

Monday, February 18, 2013

Dangdut musik khas indonesia


0 komentar:

Sunday, February 17, 2013

25 Data & Fakta KPI C



25 Data & Fakta KPI C  part I
By : ARIK (Arry Potterz)

            Setelah pada episode sebelumnya, penulis (Arik) telah menulis suatu tulisan yang berjudul “ARTI nama anak2 penghuni KPI C”. Setelah sukses dengan tulisan pertama, penulis mencoba membuat karya lagi, yakni masih berkaitan erat dengan KPI C tercinta. Tujuan penulisan tulisan ini tidak lain semata hanya untuk hiburan & kenang-kenangan dari penulis kepada semua Mahasiswa KPI C. Silahkan menikmati :


  1. Semua mahasiswanya tidak ada yang bisa bermain alat musik gitar, haduh malu2in banget ya? Tapi ga papa dech tetep kece walau tak bergitar kok. Karena kita adalah satria tak bergitar. Tenang aja guys.
  2. Mayoritas mahasiswa KPI C adalah jomblo, namun mereka semua berdalih jika mereka bukan tidak laku, hanya saja itu memang pilihan hidup mereka. Ciyussss???? Kurang percaya.
  3. Lebih banyak perempuan dari pada laki-lakinya kayaknya c, wah kalah jumlah ni cowonya.hehehe
  4. Banyak yang diisukan cinlok (alias cinta lokasi), seperti halnya hardiyanti dan ****** trus ada bela ama Mr. Lapsee ,,ciye2 ciye2 cuit2 cuit2
  5. Banyak dosen yang mengatakan jika kelas ini adalah kelas yang rame & asik. Contoh Bpk. Rifai yang bilang jika KPI C adalah yang paling aneh & gokil. Sungguh luar biasakan? Sudah terakui dan terakreditasi juga loh!
  6. KPI C punya solidaritas kekerabatan yang sangat erat, seerat si Unyil, Melani dkk. Misalnya saat salah satu sahabat kami Eka mengalami kesulitan. KPI C langsung tanggap darurat dengan melakukan penggalangan dana yang dilakukan dengan ikhlas dan senang hati. SubhanaAllah. Super sekali (ala Mario Teguh)
  7. Salah satu yang menjadi ikon Makul PKn adalah “Hardi sang pendemo” kata bapak dosennya c, soalnya cm dia yang ketahuan c, yang lain aman-aman aja tuch.hehehe :D
  8. Fakta yang tidak kalah penting adalah jika KPI C punya nabi Palsu (suhairi), ga Cuma zaman dulu aja yah? Semoga aja ga didemo dan dilarang tayang sama MUI,amien
  9. Kelas ini juga punya sesepuh kelas yang amat dihargai dan dihormati sebagai seorang yang baik, tidak sombong dan rajin menabung + suka habib syech (syekher), dia adalah Gus Taufik. Hormat GRAK!!!!!
  10. Ketua kelasnya bernama Sholeh anak cirebon, yang mau kenalan bisa aja minta nopenya kegw. Gw tunggu.
  11. Wakilnya adalah Alma anak lampung, kira2 ada gajah ga ya didekat rumahnya Alma ini. kalo ada minta satu ya?
  12. Skretarisnya adalah emmm Eky anak asjog (asli jogja), jadi bisa untuk penunjuk jalan disaat tersesat juga loh,, kalo ga boleh,,,hmmm kejam.
  13. Penulis tulisan ini adalah mas Arry Potterz alias Arry alias Arik alias Poter alias Asyhari alias Ganteng c katanya ibuku,hahahah J
  14. Oh iya bendahara kelasnya adalah mb Dian asal Medan ni,,,ampuuuuuuuuunnnn ga galak kan???...
  15. Ada juga mahasiswa jadi-jadianya loh??? Ga percaya? Coba cek aja langsung ke TKP gan....
  16. Kelas tercinta ini juga punya seorang model yang selalu tampil fashionable dengan ciri khas bulunya. Entah bulu ayam, bebek ataupun bulu gajah, eh iya gajah ga ada bulunya ya. Ga penting dech itu bulu berasal dari apa yang penting bulu pokoknya. Siapa lagi kalo bukan Khanza,,maf ya mb?
  17. KPI  C juga ada artisnya loh? Sang penyanyi legendaris Ari Lasso, mantan vokalis dewa19 ini kembali masuk bangku kuliah mungkin karena sudah tidak ada yang nawari manggung lagi alias ga laku,,,mungkin..... kasihan juga ya?
  18. Ada satu mahasiswa yang terobsesi untuk menjadi Presiden Indonesia! Ada yang tahu siapa? Coba tebak!!!
  19. Hal istimewa yang tak dapat dipisahkan dari kelas super ini adalah jika kita kedatangan tamu spesial dari planet lain,,oh bukan negara lain maksudnya yakni Mr. Lapsee.
  20. Mahasiswanya berasal dari berbagai macam tempat mulai dari yang deket2 kayak jogja, ampe ada yang datang dari luar negeri. Ya mas Lapsee itu yang katanya berasal dari Thailand
  21. Banyak cowok disini yang suka “Girlband”, tapi asal anda tahu saya bukan salah satunya! Ini ciyusss loh!!! (pake gaya iklan XL)
  22. Ada seorang perempuan yang menjadi rebutan beberapa cowok,,,ingin tahu siapa?? Ketik REG spasi KPIC kirim keneraka ya. insayaAllah dapat balasan langsung dari malaikat Maut. :D
  23. Asal tahu saja jika rata-rata mahasiswa KPI C menggunakan ponsel keluaran pabrikan NOKIA & HP China. Mungkin salah satunya adalah anda yang sedang membaca artikel ini, hayo ngaku aja dech????
  24. Pengawas ujian pernah bilang kalo mahasiswa bernama ADAM wajahnya cantik. Dan yang lebih mengenaskan lagi adalah yang bilang dia ganteng hanya seorang banci,,ihhh serem dech.
  25. Hal yang harus anda paling ketahui adalah tulisan ini layaknya sinetron ditipi-tipi tetangga, ya apa lagi kalo bukan bersambung, maka dari itu jika anda ingin tahu kelanjutan tulisan ini sering2lah cek di blog ini http://karyarik.blogspot.com/ ,,,karena postingan part 2 akan segera tayang. Tunggu saja. 



Thank you so much for reading... see you later
J
KPI C 2012
Kendal, 10 Feb 2013

0 komentar:

Thursday, February 7, 2013

Sepenggal Kisah Bangku Kuliah Arik


Sepenggal Kisah Bangku Kuliah
Aku masih mempunyai hutang pada seseorang. Bukan materi, tetapi kisah. Entah apa yang dimaksudnya. Aku tak mengerti kisah mana yang harus kuungkap. Tapi mungkin yang ini tidak buruk…
Awal pertemuan kami di kampus. Sebenarnya jujur saja, aku sudah mengenalnya terhitung saat OPAK. Bukan. Aku bukan mengenal namanya. Juga tidak tahu siapa dia. Yang aku maksud adalah aku mengenalnya dari mataku. Melihat wajah itu pertama kali di lobi dakwah, serasa tidak asing. Seperti pernah mengenal. Tapi entahlah, mungkin hanya orang yang mirip. Saat itu kami masih memakai atribut sialan yang tanpa pernak-pernik itu kami bisa kena hukuman. Aku melihatnya memakai kemeja putih dan mahkota layaknya seorang raja. Ia tengah tersenyum, tapi bukan padaku. Dan kukira dia memang orang yang mudah tersenyum. Untuk mengisi tanda tangan buku OPAK ku yang blm lengkap, kudekati sembarang maba untuk kumintai tanda tangan. Termasuk orang itu.
Saat kutemui, aku masih ingat kata-kata yang diucapkannya, “Ya ampun, kita serasa artis ya! Pada dimintai tanda tangan.” Kalimat itu ia tujukan pada teman sampingnya. Begitu mendengarnya, entah apa yang kurasakan. Yang jelas, aku menyadari satu hal. PD sekali orang ini! Kurasa dia pasti selalu enteng dengan kata-katanya.
Setelah aku mendapatkan tanda tangan itu, kulihat namanya. Asyhari Amri. Saat itu aku tidak tahu apa arti dari nama itu, dan juga tidak terlalu peduli untuk memperhatikannya. Namun sekilas kulihat tulisan dan tanda tangan yang ia torehkan. Kenapa jelek sekali? pikirku. Tapi ya sudah, buat apa pusing2 liat tulisan? Lebih baik aku segera kembali ke barisan orang-orang teraniaya.
Puncak OPAK adalah makrab di pantai Gunung Kidul. Aku sekadar menikmatinya sebagai sesuatu hal yang biasa. Saat itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan di antara anggota kelompokku, tidak ada satu pun yang aku kenal sebelumnya. Setelah kami berkenalan dan mencoba mengakrabkan diri, mulailah perjalanan kami menyusuri pegunungan sepanjang pantai.
Di tengah perjalanan inilah aku kembali bertemu orang aneh itu. Aku pikir wajahnya memang mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga orang baru pun akan dengan mudah menghafal wajahnya. Ketika itu kelompokku sedang menghentikan perjalanan karena 2 orang dari anggota kami hilang. Kami pikir mereka berdua tertinggal, jadi kami berinisiatif menunggu mereka. Di saat posisi menunggu itulah, beberapa kelompok lain lewat sambil meneriakkan yel-yel yang sebelumnya telah dibuat. Ada yang hanya berisi untuk menyemangati dan membanggakan kelompoknya sendiri, namun ada pula yel-yel yang digunakan untuk mengejek kelompok lain—termasuk kelompokku. Satu per satu dari kelompok mereka bersorak-sorak mengejek, sementara kelompokku hanya diam-diam saja menerima ejekan itu. Apa boleh buat? Kami tidak punya persiapan yel-yel untuk membalas ejekan kelompok lain. Aku pun hanya turut diam, sambil sesekali tertawa dan mencoba menimpali ejekan mereka seadanya dengan seruan seperti, ‘biarin yee!’ atau ‘enggak pentiiing!’ atau juga ‘udah-udah pergi aja sana!’
Lucu juga kalau dipikir-pikir. Dan tau nggak, apa yel-yel kelompok orang itu tadi untuk mengejek kelompokku? Ini bunyinya, “Permisi kakaak! Kok sepi sih? Sorakin hu (huuu) sorakin hi (hiii), dimuntahin! Whooegg!”. Sialan bener kelompok ni anak. Mau nimpalin gimana coba? Akhirnya aku cuma bisa bilang, “Enggaak pentiing! Enggaak pentiing!”. Bener-bener nggak punya modal buat ngeledek. Itu cerita seputar makrab.
Kini aku berada dalam satu kelas. Ya. Satu kelas SOSPEM dengannya. Tidak menduga bukan? Kunikmati saja hari-hari awalku sebagai mahasiswa. Dan kuperhatikan, dia aktif sekali di kelas. Pernah aku satu kelompok dengannya. Ketika itu kami ditugaskan membuat semacam stasiun TV beserta program acaranya. Dan stasiun yang kami buat itu, kami beri nama L TV. Yang artinya Lesson TV.
Menginjak tahap menjadi mahasiswa normal, aku mulai belajar di bangku kuliah. Dan yang tidak kusangka lagi, ternyata aku sekelas lagi dengan laki-laki itu. Mulai dari situlah aku mengetahui banyak tentangnya, termasuk baik dan buruknya dia. Ternyata dia benar-benar aktif di kelas. Meski latar belakangnya bukan sebagai lulusan pondok pesantren, namun kulihat dia berusaha seolah menyetarakan derajat. Dan sedikit aku pun mengetahui motivasi yang mendorongnya aktif di kelas. Seiring berjalannya waktu, perlahan sifat-sifat asli kami di kelas mulai bermunculan. Dan yah, aku nikmati saja semua itu. Perlahan pula aku mulai mengenalnya. Mengenal percaya dirinya yang sering berlebihan. Mengenal sifatnya yang tak bisa kalem. Mengenal pemikirannya yang kurasa belum terlalu dewasa, atau mungkin aku yang salah. Dan juga termasuk mengenal namanya dalam arti lain. Asyhari Amri. Ternyata nama itu mengandung makna yang sejalan dengan apa yang ia cita-citakan. Dan aku hanya bisa mengamininya. Namun yang terkadang menjadi kekesalanku tersendiri adalah nama panggilannya. Bagaimana bisa, dan bahkan dengan bangganya ia memberikan panggilan nama untuknya dengan sebutan ‘Arik’ ? Kenapa harus ditambah ‘k’ ? Apa bagusnya? Keren? Keren dari mana? Nggak ada kerennya sama sekali. Aku terkadang memang seperti itu. Suka ikut campur dengan hal kecil orang lain. Dan sama-sama keras kepala, kami selalu berdebat dengan mempertahankan opini masing2. Tidak ada yang mau mengalah. Dan itu yang terkadang membuatku kesal, hingga lebih memilih untuk diam. Malas lagi untuk berbicara dengannya.
Oh iya, untuk di awal2 kuliah, aku sempat kaget dengan beberapa kebetulan yang ada di antara kami. Mulai dari binder campus yang sama persis (hanya berbeda warna dan ukuran), lalu ilmu psikologi yang sama-sama kami sukai dan tertarik untuk mendalaminya. Lalu flashdisk yang lagi2 sama persis (hanya beda warna). Juga kami sama2 penjual pulsa. Oh, aku ingat. Ada lagi satu kejadian yang sempat membuatku bertanya-tanya sekaligus benar-benar surprise. Itu terjadi ketika lomba presenter dalam rangaka memeriahkan gebyar KPI 2012. Tahap seleksi, aku tidak lulus. Padahal aku sudah cukup optimis. Namun malam harinya aku diberi kabar bahwa ada kesalahan informasi. Dan hasilnya adalah ternyata aku lulus babak pertama. Dan yang lebih mengagetkan lagi, pagi harinya kutemui laki-laki itu tengah duduk sebagai peserta final. Bagaimana mungkin? Sedangkan ketika pengumuman aku tidak mendengar namanya disebut sebagai peserta yang lolos seleksi. Dan sampai sekarang, kejadian itu cukup menjadi hal tak terduga yang pernah kualami. Terlebih kejadian yang sama2 kami alami.
Mungkin itu sedikit cerita singkatku. Aku tak begitu mengerti untuk apa aku menceritakan semua ini, selain untuk melunasi hutangku. Dan hari ini, 28 Januari 2013, aku tahu sebagai hari ulangtahunnya yang ke 19. Mungkin hanya ini hadiah kecil yang bisa aku berikan. Sebagai tanda bahwa ia telah menjadi salah satu teman yang baik padaku. Yang senang membantuku, berkorban waktu maupun tenaga untukku, meski tak jarang pula aku dibuat kesal olehnya. Namun untuk semua yang telah ia lakukan, aku ucapkan beribu pucuk terimakasih. Thanks for everything that u have given to me. Dan aku ucapkan pula lembar-lembar maaf yang mungkin tak dapat menebus kesalahanku. Mungkin pula aku pernah menyakiti hatinya, atau bahkan sering. Atas perlakuanku, sikapku, dan apapun kesalahan yang ada padaku. Namun jujur, tak pernah ada niat yang terselip untuk menyakiti. Aku hanya tak ingin sesuatu yang mungkin tak kuharapkan terjadi. Hingga terpaksa aku harus menjadi orang lain yang mungkin tak akan ia senangi. Dibalik itu semua, sekali lagi… akan kuucapkan selamat ulang tahun…! Semoga mendapat usia yang benar-benar dapat bermanfaat. Senantiasa memperbaiki diri menjadi yang lebih baik. And the last, good luck for your dream.
28 Januari 2013

By Eki Arum Khasanah

0 komentar:

Tuesday, February 5, 2013

Roura Terkesan Taktik Entrenador Valencia

LMfAtB ~► Barcelona harus puas bermain 1-1 melawan Valencia. Asisten pelatih Barca Jordi Roura memuji taktik yang diterapkan entrenador Ernesto Valverde.

Dalam pertandingan di Stadion Mestalla, Senin (4/2/2013) dini hari WIB, Valencia sempat memimpin lebih dulu lewat gol Ever Banega menit 33. Namun, tidak lama kemudian gol tersebut dibales oleh Lionel Messi.

“Valencia memenangkan lima dari tujuh pertandingan terakhir. Valencia bermain sangat fokus dan berbahaya ketika serangan balik. Valencia mampu memaksa kami bekerja keras,” ujar Roura, diberitakan Tribalfootball.

“Saya rasa Valencia tidak akan bermain dengan taktik yang berbeda melawan kami, meski sebelumnya dikalahkan Real Madrid dengan skor telak,” lanjut asisten pelatih Tito Vilanova tersebut.

Meski hanya mampu menambah satu angka, Barca masih nyaman di puncak klasemen dengan keunggulan 12 poin dari rival Atletico Madrid. Apalagi, rival abadi Real Madrid juga tertahan di peringkat ketiga setelah dikalahkan Granada.

“Menjuarai La Liga akan menjadi sebuah kemajuan yang pesat,” tandas Roura. [OkeZone.com]

0 komentar:

Friday, February 1, 2013

MATERI KULIAH METODOLOGI TAFSIR


METODOLOGI TAFSIR
Sebagai sebuah metode, qaidah-qaidah penafsiran telah ada sejak zaman sahabat, namun menjadi sebuah disiplin ilmu yang berada di dalam ilmu tafsir, penentuan tahunnya agak sulit dilacak. Yang jelas ketika ekspansi dakwah islam masuk wilayah-wilayah ajam (non Arab) dan ajaran Islam tersebar luas terutama abad ketiga hijrah, maka di sini muncul ilmuan muslim yang mengajarkan Islam termasuk menulis masalah Islam sesuai dengan disiplin mereka masing-masing. Untuk memudahkan mereka melakukan penafsiran sekaligus memberikan rambu-rambu agar tidak terjerumus dalam kesalahan, maka dibakukanlah qaidah-qaidah tersebut.
Secara global penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an dilakukan oleh Al-Qur’an sendiri. Ayat-ayat yang di-mujmal-kan pada suatu tempat akan dijelaskan di tempat lain, baik itu disebutkan pada tempat yang sama seperti firman Allah :
وما أدري كما ليلة القدر, ليلة القدر خير من ألف شهر …..
atau disebutkan pada tempat (surat) yang lain sebagaimana tafsir ayat
صراط الذين أنعمت عليهم
adalah ayat :
فألئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصدقين والشهداء والصالحين و حسن أولئك رفيقا
Artinya,” Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. 4:69)
Apabila methode ini tidak ada, maka menafsirkan Al-qur’an dengan Sunnah Rasulullah. Karena ia merupakan penjelasan bagi al-Qur’an. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Aku diberi Al-Qur’an dan sesuatu yang serupa dengannya (yaitu As-Sunnah) (HR. Muslim ).
Ketika Aisyah ditanya bagaimana kepribadian (akhlak) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam , Beliau menjawab:
(كان خلقه القرآن )
Maksudnya: Akhlak Rasulullah adalah Al-Qu’an (HR. Muslim ).
Apabila tidak ada tafsiran dari Sunnah Rasulullah, maka mempergunakan perkataan Sahabat. Karena mereka melihat fakta dan realita kejadian Sunnah dan menerima ilmu langsung dari Rasulullah. Abdullah bin Mas’ud berkata; Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya, tidak ada satu ayat dari Kitabullah, kecuali saya mengetahui untuk siapa diturunkan dan di mana diturunkan, kalau ada orang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah akan saya datangi sekalipun ada di ujung dunia.
Begitu juga dengan Abdullah bin Abbas yang dijuluki oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa SalamTarjuman AL-Qur’an dan sahabat yang lain seperti Said bin Musayyab, dan lainnya. sebagai
Kalau dengan Al-Qur’an, Sunnah dan perkataan sahabat tidak ada, maka sebagian Ulama mengharuskan merujuk kepada perkataan Tabi’in. seperti Hasan Bashri, Atha’ bin Rabah, Mujahid bin Jubair murid Abdullah bin Abbas yang pernah mengemukakan Al-Qur’an dari awal sampai akhir dan menanyakan tafsir dari setiap ayat yang dibaca. Sufyan At-Tsauri berkata; Apabila ada tafsir dari Mujahid maka itu sudah cukup.[1] Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas, menyebutkan penafsiran itu ada empat macam: Pertama, Penafsiran yang diketahui oleh orang Arab melalui tuturannya. Kedua, Penafsiran yang bisa diketahui oleh semua orang yaitu yang menyangkut halal dan haram. Ketiga, penafsiran yang hanya diketahui oleh para Ulama, Keempat, Penafsiran yang tidak diketahui kecuali oleh Allah.[2]
Karena Al-Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab, maka untuk memahami apalagi menafsirkannya dibutuhkan pemahaman terhadap bahasa Arab dan qaidah-qaidahnya, di samping pemahaman terhadap ulumul qur’an yang lain, juga fikih, qawaid dan ushulnya, dan disiplin ilmu yang lain sebagai penunjang. Menafsirkan ayat-ayat Allah dengan al-ahwa (napsu) semata tanpa didasari dengan ilmu dan pengetahuan termasuk kebohongan terhadap Allah, sebagaimana firman-Nya, “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung”. (QS.16: 116)
Rasulullah dalam banyak haditsnya mengingatkan untuk tidak menafsirkan ayat-ayat Allah tanpa ilmu, di antaranya adalah:
من قال في القرآن برأيه أو بما لا يعلم فليتبوأ مقعده من النار
Maksudnya; Barangsiapa yang menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapatnya atau tanpa dilandaskan dengan ilmu maka silahkan mengambil tempatnya di neraka”. Dan dalam riwayat yang lain Rasulullah bersabda;
من قال في القرآن برأيه فقد أخطأ
Barangsiapa yang menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapatnya, maka ia telah keliru”, (HR. Turmudzi, Abu Daud, dan Nasa’i) Abu Bakar berkata; Langit yang mana aku bernaung, bumi yang mana aku berpijak, kalau aku menafsirkan Kitabullah tanpa ilmu.
Ini menunjukkan kehati-hatian ulama’ salaf (sahabat, tabi’in dan berikutnya), untuk menafsirkan ayat-ayat Allah tanpa berlandaskan hujjah dan argumentasi yang jelas. Adapun penafsiran yang dilakukan dengan dasar ilmu dan pengetahuan, baik syariah maupun lughawiyah maka tidaklah termasuk dalam ancaman di atas,[3] menafsirakan AL-Qur’an dengan ijtihad ra’yu sudah ditradisikan sejak zaman Rasulullah, dan itu dilakukan oleh isteri beliau Aisyah yang banyak menafsirkan masalah-masalah penting dalam agama.[4]hudan (petunjuk) bagi kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhirat Dan Rasulullah sendiri merekomendasikan Mu’adz bin Jabal untuk melakukan Ijtihad dengan ra’yu, dalam memutuskan permasalahan ummat, apabila dia tidak mendapatkan jawabannya itu pada al-Qur’an dan Sunnah. Dan hal seperti ini mesti dilakukan agar Al-Qur’an benar-benar bisa menjadi
Metodologi Tafsir Maudhu'i
Metodologi Tafsir adalah cara menafsirkan al-Qur'ân, baik yang didasarkan atas pemakaian sumber-sumber penafsirannya, atau sistem penjelasan tafsir-tafsirnya, ataupun keluasan penjelasan tafsir-tafsirnya ataupun yang didasarkan atas sasaran dan tertib ayat-ayat yang ditafsirkan.[5]
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan salah satu contoh metodologi tafsir dengan menggunakan Metode Tafsir Maudhu'i. Metode Tafsir Maudhu'i juga dikenal dengan Metode Tematik, ada dua pengertian dalam metode ini, tapi saya hanya menyampaikan salah satu metode saja yang insya Allah akan saya gunakan dalam membuat contoh bagaimana metode tafsir ini dipergunakan.
Tafsir Maudhu'i adalah menafsirkan al-Qur'ân dengan cara menghimpun ayat-ayat mengenai satu tema tertentu dengan memperhatikan kronologi dan hubungan masa turun dan asbab al-nuzul, hubungan ayat dengan ayat dalam menunjuk suatu permasalahan.[6]
Adapun tema yang saya angkat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam mata kuliah Ilmu Tafsir ini adalah mengenai 'adil' yang dimaksud dalam surah an-Nisaa ayat 3. An-Nisaa ayat 3 lebih dikenal dengan ayat tentang poligami, tetapi yang akan saya bahas dalam kesempatan kali ini adalah bagaimana ayat ini menjelaskan tentang adil, bagaimana dan seperti apa adil yang dimaksud Allah dalam ayat ini, sehingga kita dapat menfsirkan sesuatu atau firman Allah dengan metode yang benar.
Allah menyebutkan kata adil dalam al-Qur'ân dalam arti yang berbeda-beda, diantaranya adalah :
1. Adil dalam perihal takaran atau timbangan, adil dalam ayat ini tentunya bermakna jangan mencurangi atau menambah takaran atau timbangan.
وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Artinya : "Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan"[7]
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ
Artinya : "Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu".[8]
2. Adil dalam membantu keluarga dan kerabat dekat.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".[9]
3. Adil dalam memberikan keputusan atas sebuah perkara.
إِذْ دَخَلُوا عَلَى دَاوُودَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوا لا تَخَفْ خَصْمَانِ بَغَى بَعْضُنَا عَلَى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَاهْدِنَا إِلَى سَوَاءِ الصِّرَاطِ
Artinya : "Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut Karena kedatangan) mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; Maka berilah Keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus"[10]
4. Mendamaikan dua golongan yang sedang berperang dengan adil (tidak berpihak)
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya : "Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil".[11]
5. Adil adalah manifestasi dari sebuah ketaqwaan, dan jangan sampai kebencian kita terhadap suatu kaum membuat kita menjadi tidak adil.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".[12]
6. Adil adalah kesempurnaan dari Tuhan yang tidak dapat dirubah
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya : "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui".[13]
7. Adil dalam perspektif damai atau tidak memerangi orang yang tidak memerangi kita atau mengusir kita.
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya " "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil".[14]
8. Adil sebagai saksi
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Artinya : "Apabila mereka Telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu Karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar".[15]
Beberapa ayat di atas tentunya memiliki makna dan arti tersendiri, dan adil dalam surah an-Nisaa ayat 3 akan saya coba tafsirkan.
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا
Artinya : "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya".[16]
Dalam tafsir Baidhawi disebutkan bahwa jika kamu tidak dapat berlaku adil terhadap perempuan yatim, maka kawinilah perempuan-perempuan yang kamu sukai. Artinya jika kamu tidak mampu berlaku adil pada yatim perempuan apabila kamu menikahinya maka nikahilah perempuan yang lain yang kamu sukai, jangan sampai karena kecantikan dan harta yatim tersebut mengakibatkan lelaki tersebut menghalangi atau menutup gadis tersebut untuk dinikahi orang lain, hanya untuk menguasai harta dan kecantikan yatim tersebut.
Dalam tafsir Qurthubi disebutkan bahwa lelaki yang tidak mampu berlaku adil kepada anak yatim yang akan nikahinya dalam membayar mahar dan menfkahinya, maka perempuan lain lebih baik baginya.
Adil menurut ad-Dhahaq adalah dalam segi cinta, kasih sayang, hubungan suami isteri, nafkah dan lain-lain. Sedangkan menurut tafsir jalain adil disini adalah nafkah dan giliran.
Azbabun nuzul dari ayat ini adalah kondisi masyarakat Arab yang cenderung menjaga dan enggan menikahkan anak yatim yang berada dalam pemeliharaan mereka, ayat ini merupakan peringatan kepada mereka agar jika mereka menikahi anak yatim tersebut harus adil ( dalam membayar mahar dan nefkah ) dan harus memberikan kesempatan kepada lelaki lain yang ingin menikahi anak yatim tersebut.
Dari uraian di atas penulis lebih setuju terhadap penafsiran yang menyimpulkan bahwa adil yang dimaksud adalah adil dalam materi dan nafkah serta giliran. Karena menurut Allah tidak ada seorangpun yang mampu berlaku adil dalam persoalan kasih sayang. Allah melarang kita untuk lebih cenderung kepada seseorang dan menelantarkan yang lain Hal ini sesuai dengan ayat Allah :
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya : "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".[17]
Jadi, adil yang dimaksud dalam al-Qur'ân khususnya pada surah an-Nisaa ayat 3 adalah adil dalam memberikan nafkah dan adil dalam giliran. Serta Allah mengatakan dengan gamblang bahwa tidak ada seseorangpun yang mampu berlaku adil walau ia sangat menginginkannya. Yang dilarang oleh Allah bukan tidak adilnya, tetapi menelantarkan isteri yang lain karena terlalu cenderung terhadap salah satu isterinya.
Memandang ayat di atas, penulis yang lemah dan baru belajar ini mencoba menarik kesimpulan bahwa Allah memberikan peringatan kepada lelaki yang padanya ada tanggungan anak yatim, yaitu mereka harus adil ketika mereka menikahi anak yatim yang dalam penjagaan mereka dalam hal mahar dan nafkah. Disisi lain Allah juga menyebutkan bahwa ketika seorang lelaki berpoligami atau memiliki isteri lebih dari satu, dalam persoalan hati pasti mereka tidak dapat berlaku adil, tapi yang dilarang dalam Islam adalah cenderung kepada salah satu dan menelantarkan yang lainnya.

Daftar Pustaka
Abdullah bin Su’ud Al-Badr, Tafsir Ummul Mukminin Aisyah Radiyallahu Anha, terj. Tafsir Aisyah Ummul Mukminin, (Jakarta:Daar Al-Falah, 1422).
Baidhawi, Tafsir al-Baidhawi, ( Beirut : Darul Fikri, TT ).
Al-Qurthuby, Abu Abdullah Muhammad, al-Jami' al-Ahkamul al-Qur'an, ( Riyadh : Darul 'Ilmi, 2003 ).
Al-Muhilly dan al-Sayuthi, Tafsir Jalalain, ( Qahirah : Darul Hadits, TT ).
Ibnu Katsir, Imaduddin. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim-Muqaddimah.(Riyad: Daar As-Salam, cetakan I, 1997).
Taqiyuddin Ahmad bin Taimiyah. Majmu’ Fatawa-Tafsir- (Makkah: Mathba’ah al-Hukumah, TT) juz. 13.
Wajidi Sayadi dalam Abdul Djalal, Urgensi Tafsir Maudhu'i Pada Masa Kini, (Jakarta : Kalam Mulia, 1990 ).
__________, dalam Abd al-Hayy al-Farmawiy, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu'i Dirasah Manhajiyyah Maudhu'iyyah ( Riyadh : Maktabah, 1976 ).



[1] Ibnu Katsir, Imaduddin. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim-Muqaddimah.(Riyad: Daar As-Salam, cetakan I, 1997) hal. 20
[2] Taqiyuddin Ahmad bin Taimiyah. Majmu’ Fatawa-Tafsir- (Makkah: Mathba’ah al-Hukumah, TT) juz. 13 hal, 375.
[3] Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim-Muqaddimah. Hal.13
[4] Abdullah bin Su’ud Al-Badr, Tafsir Ummul Mukminin Aisyah Radiyallahu Anha, terj. Tafsir Aisyah Ummul Mukminin, (Jakarta:Daar Al-Falah, 1422).
[5] Menurut Wajidi Sayadi dalam Abdul Djalal, Urgensi Tafsir Maudhu'i Pada Masa Kini, ( Jakarta : Kalam Mulia, 1990 ), h. 62
[6] Menurut Wajidi Sayadi dalam Abd al-Hayy al-Farmawiy, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu'i Dirasah Manhajiyyah Maudhu'iyyah ( Riyadh : Maktabah, 1976 ) h.23
[7] al-Qur'ân surah Hud [11] ayat : 85
[8] al-Qur'ân surah ar-Rahman [55] ayat 9
[9] al-Qur'ân surah an-Nahl [16] ayat 90
[10] al-Qur'ân surah as-Shad [38] ayat 22
[11] al-Qur'ân surah al-Hujuraat [49] ayat 9
[12] al-Qur'ân surah al-Mâidah [5] ayat 8
[13] al-Qur'ân surah An'âm [6] ayat 115
[14] al-Qur'ân surah al-Mumtahanah [60] ayat 8
[15] al-Qur'ân surah ath-Thalaq [65] ayat 2
[16] al-Qur'ân surah an-Nisaa [4] ayat 3
[17] al-Qur'ân surah an-Nisaa [4] ayat 129

0 komentar: