Tuesday, April 1, 2014

Makalah Laporan Praktek Mata Kuliah Kewirausahaan

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka kami bisa menyelesaikan laporan ini tanpa suatu halangan apapun. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Akhmad Rifa’I selaku pembimbing dari mata kuliah Kewirausahaan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Dengan ini, saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi lapporan ini sehingga dapat bermanfaat.














BAB I
PENDAHULUAN
Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan kemampuan atau usaha sendiri yang kreatif dan inovatif yang kemudian dijadikan dasar untuk mencari peluang menuju kesuksesan. Seorang entrepreneur adalah mereka yang berusaha dengan penuh keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan.
  Jika dipirkan lebih lanjut, masyarakat Indonesia tidak dapat terus-menerus menggantungkan kehidupan dengan jalan mencari pekerjaan. Sudah seharusnya mereka kini mengubah pola pikir dengan hal yang lebih maju, seperti menciptakan lapangan pekerjaan atau menjadi pengusaha. Dengan begitu mereka dapat menghidupi kehidupan mereka sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Lebih baik lagi jika bisa menjadi pengusaha sukses yang memiliki puluhan atau bahkan ratusan karyawan. Dengan begitu ia bukan hanya menghidupi kehidupannya sendiri, melainkan juga orang lain. Tentunya mengurangi angka pengangguran yang cukup besar di Negara ini.
Dengan adanya mata kuliah kewirausahaan ini, kita dilatih untuk menjadi seorang wirausaha yang kelak bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Dimana menjadi seorang wirausaha itu tidak mudah. Ada berbagai halangan yang dihadapi seperti ditolak konsumen dengan berbagai alasan dan barang yang dijual mungkin tidak laku. Seorang wirausaha tidak akan menyerah dengan keadaan seperti itu. Dia akan terus mencoba dan mencoba. Karena kesuksesan yang sesungguhnya itu diawali dengan bersakit-sakitan terlebih dahulu.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tabel Macam, jumlah, dan harga barang
Jumlah keseluruhan
No.
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Asli (per barang)
Harga Pemasaran (per barang)
Jumlah Barang yang Tersisa
1.
Nasi Gudeg
20
Rp. 6.000,-
Rp. 7.000,-
0
2.
Nasi Ayam
20
Rp. 6.000,-
Rp. 7.000,-
0
3.
Nasi Goreng
20
Rp. 4.000,-
Rp. 5.000,-
0
4.
Aqua gelas
2 kardus
Rp. 400,-
Rp. 500,-
0

Jumlah yang diberikan kepada kelompok kami
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Asli
(per barang)
Harga Pemasaran (per barang)
Jumlah Barang yang Tersisa
1.
Nasi Gudeg
5
Rp. 6.000,-
Rp. 7.000,-
0
2.
Nasi Ayam
5
Rp. 6.000,-
Rp. 7.000,-
0
3.
Nasi Goreng
5
Rp. 4.000,-
Rp. 5.000,-
0
4.
Aqua gelas
15
Rp. 400,-
Rp. 500,-
5
-          Hasil yang didapat :
·         Nasi Gudeg     : 5x7.000 = Rp. 35.000,-
·         Nasi Ayam      : 5x7.000 = Rp. 35.000,-
·         Nasi Goreng    : 5x5.000 = Rp. 25.000,-
·         Aqua Gelas     : 10x500 = Rp. 5.000,-
Total    :                             Rp. 100.000,-
-          Keuntungan yang diperoleh kelompok kami : Rp. 100.000 - Rp. 84.000 =
Rp.  16.000,-

B.     Kelebihan dan kekurangan barang
Kelebihan dari barang yang kami jual adalah dengan harga yang cukup terjangkau, bisa mengenyangkan perut yang sedang lapar. Missal, Pada umumnya harga nsi goring berkisar Rp. 8.000,- sampai Rp. 10.000,-. tetapi cukup dengan mengeluarkan uang Rp. 5.000,- sudah mengenyangkan perut dan sudah ada lauknya pula. Jadi, tidak perlu bersusah payah mencari di luar karena kami antar langsung ke konsumen. Pengemasannya pun menarik sehingga menarik perhatian bagi pembeli.
Kekurangan dari produk kami adalah karena sudah di bungkus terlebih dahulu, maka makanan kami tidak hangat. Seperti nasi goring. Makanan ini tentunya lebih nikmat bila disantap dalam kondisi yang masih hangat.

C.    Kesulitan dan kelebihan pasar yang menjadi target .
Kesulitan kami dalam pemasarannya yaitu jam penjualan. Kami berjualan pada pukul 08.00-09.30 . pada jam ini kebanyakan sedang berlangsung proses pembelajaran di ruang kelas. Jadi, jarang sekali bertemu dengan mahasiswa yang sedang berada di luar kelas. Dan juga di jam itu merupakan jam tanggung. Bukan jam makan pagi dan bukan jam makan siang. Serta banyaknya pesaing dari kelompok lain yang juga berjualan.
Kelebihan dalam pemasarannya yaitu target konsumen kami masih orang-orang yang dekat dengan kita serta mereka membutuhkan makanan yang datang kepada mereka tanpa perlu pergi keluar untuk membeli makanan.

D.    Keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi.
Berhubung tempat kami berdagang masih disekitar kampus, jadi kami tidak memerlukan alat transportasi. Sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar. Keuntungan yang lain seperti barang habis terjual dan kami juga memperoleh keuntungan.
Kerugian yang mungkin terjadi apabila barang yang kami jajakan tidak laku dan dan sisa. Makanan akan mubazir dan tentunya kita akan rugi. Bisa-bisa tidak balik modal tapi merugi.

E.     Saran dari kami.
-          Keragaman barang mungkin bisa ditambah lagi dan jumlahnya bisa ditambah lagi. Supaya konsumen bisa lebih tertarik untuk membeli barang yang dijajakan karena terdapat banyak pilihan.
-          Target pemasaran bis diperluas lagi. Tidak hanya di sekitar kampus UIN saja. Bisa ke berbagai tempat agar barang bisa cepat laku terjual.
-          Ketika kita menjajakan produk, tentu diharapkan memiliki pelanggan setia. Jadi proses penjajakannya tidak terlalu sulit. Jika sudah ada pelanggan setia, maka barang dagangan diharapkan terjual semua seperti para konsumen di kantor PAU. Tentu kami akan menjajakan kembali disana karena produk kami paling banyak terjual di tempat itu.
-          Semoga kedepannya kegiatan ini bisa berjalan lebih baik lagi dengan konsep dan koordinasi yang matang. Agar tidak terjadi kesalahan dan bisa memperoleh untung yang lebih banyak lagi.

F.     Kesimpulan.
Praktek kewirausahaan ini cukup melatih jiwa kewirausahawan dalam diri kami. Bagi yang sudah memiliki jiwa wirausaha tentu lebih mengasah kemampuannya. Sedangkan yang masih belum berpengalaman, cukup menjadi  awal yang baik untuk menanamkan jiwa wirausaha. Selain itu, sangat membantu mahasiswa untuk memiliki mental jiwa seorang pengusaha, yaitu berani berusaha dan pantang menyerah, karena langsung terjun ke lapangan untuk memasarkan produk dan bisa bertemu langsung dengan pembeli.


            

0 komentar: